Lokasi Nyata Wuxia bag. 1: Liuhe Pagoda





Liuhe Pagoda atau dalam bahasa Indonesia berarti Pagoda Enam Harmoni terletak di Hangzhou, provinsi Zhejiang. Pagoda ini muncul dalam cerita Pedang dan Kitab Suci (the book and the sword) karya Jin Yong. Pagoda ini memiliki 13 lantai. dan salah satu sisi berhadapan dengan sungai Qiantang. Sungai Qiantang sendiri terkenal dengan pasang surut nya yang menjadi salah satu kejadian cerita Pedang dan Kitab Suci, yaitu saat tokoh utama Chen Jialuo dan kaisar Qianlong menikmati pemandangan itu sambil bercakap-cakap.

Dalam cerita Pedang dan Kitab Suci, kaisar Qianlong diperdaya oleh seorang wanita prostitusi yang di suruh oleh kelompok bunga merah (red flower society), kemudian dijebak, diculik, dan disekap di Pagoda Liuhe ini , selama disekap, Qianlong dikerjain oleh para anggota Bunga Merah, mulai dari tidak diberi makan selama beberapa hari hingga kelaparan, dan disiksa secara batin, tujuannya adalah agar sang kaisar Qianlong juga merasakan bagaimana penderitaan rakyat kelas bawah itu seperti apa, dan berharap semoga sang kaisar sadar.

Yang menarik adalah setiap lantai dari Pagoda ini dijaga oleh anggota kelompok bunga merah dan sekutunya. Kaisar Qianlong disekap di lantai 12, dan setiap lantai dijaga oleh salah satu dari 15 anggota utama kelompok bunga merah (atau sekutunya).

Luar Pagoda - Ma Sian Kun dan Ma Tay Thing (nama hokkien, ga tau mandarinnya, lodge master)
Lantai 1 - An Kiankong dan Beng Kian Hiong (dua murid Zhou Zhongying)
Lantai 2 - Zhou Qi dan Xin Yan
Lantai 3 - kosong (kemungkinan dijaga Jiang Sigen, tapi turun kebawah bantu)
Lantai 4 - kosong (kemungkinan dijaga Wei Chunhua, yang naik keatas lt.6)
Lantai 5 - Shi Shuangying
Lantai 6 - Yang Chengxie , Wei Chunhua
Lantai 7 - Xu Tianhong
Lantai 8 - si kembar Chang Hezhi dan Chang Bozhi
Lantai 9 - Zhao Banshan
Lantai 10 - Zhou Zhongying (dari Villa Besi)
Lantai 11- Lu Feiqing (dari partai Wudang)
Lantai 12 - tempat QianLong ditahan, Chen Jialuo bincang2 disini
Lantai 13 - Taoist (pendeta) Wuchen

catatan: pada novel edisi 2 (terjemahan Graham Earnshaw), yang jaga lantai 3 adalah Shi Shuangying, lantai 4 = Wei Chunhua, lantai 5 = Yang Chengxie , lantai 11 = ruang makan . 

Saat perbincangan antara Chen Jialuo dan Kaisar Qianlong, tiba-tiba Pagoda Liuhe diserang oleh 2 orang tak dikenal , yang juga membawa 4 anjing buas. Kedua orang ini memiliki ilmu silat yang sangat tinggi, yang nantinya berhasil menyerbu sampai ke lantai 12 tempat Chen Jialuo dan Kaisar Kangxi berada. Kedua orang pasangan tua ini adalah sepasang elang dari gunung Tianshan, Cheng Zhengde dan Guan Mingmei. Mereka bukanlah musuh kelompok bunga merah, tetapi berniat membunuh kaisar Kangxi. Karena mereka tidak pernah bertemu kelompok bunga merah sebelumnya, maka saling salah paham kedua belah pihak. Setelah pembicaraan , akhirnya mereka sadar dan menghentikan perkelahian. Pendeta Wuchen sempat bertarung sengit cukup lama dengan si elang botak Cheng Zhengde dan kelihatan seimbang. 

Setelah kesalahpahaman itu selesai, Chen Jialuo berdiskusi secara privasi dengan kaisar Qianlong, dan didapat keputusan bahwa mereka saling berjanji untuk melaksanakan Grand Plan ("Rencana Megah", yaitu menjatuhkan Qing dari pemerintahan, memasang kembali orang Han sebagai pemegang kendali negara, dengan Qianlong tetap menjadi Kaisar). Saat itu pasukan Qing telah datang mengepung Pagoda Liuhe itu. Akibat pernjanjian Grand Plan itu, kelompok bunga merah melepaskan Qianlong, dan Qianlong juga membubarkan pasukan yang sedang mengepung Pagoda dengan dalih hanya mengunjungi kenalan disitu.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url