Pameran Jin Yong Film Universe, Menampilkan Film Klasik Jin Yong
 |
| Shanghai Film Museum |
Ada 8 film klasik terkait Jin Yong yang dipamerkan
Dengan tema jurnalis dari penulis terkenal Dr. Louis Cha Liangyong (nama asli Jin Yong), pameran film ini memilih delapan film klasik Jin Yong untuk menghormati bakat sastra pengarang wuxia ini. Yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa selain menjadi seorang penulis, Jin Yong juga seorang penulis naskah dan pembuat film sejati. Pada hari pembukaan, salah satu film debutnya "Peerless Beauty" diputar di Museum Film Shanghai, dia berperan sebagai penulis skenario dengan nama samaran Lin Huan kala itu.
Almarhum Jin Yong lahir di Haining, Provinsi Zhejiang pada tahun 1924. Dia belajar di Shanghai, kemudian pindah ke Hong Kong pada tahun 1948.
Dia telah berpartisipasi dalam pekerjaan penulisan naskah film dengan nama pena Lin Huan sejak tahun 1953. Pada tahun 1955, dia menulis novel wuxia "The Book and The Sword" dengan nama pena Jin Yong, yang kemudian nama pena-nya menjadi terkenal ,sedangkan di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan Chin Yung yang merupakan panggilan dalam bahasa hokkien.
Pada tahun 2009, Jin Yong melakukan revisi terakhir dari novel The Deer and the Cauldron (kaki tiga menjangan), dan kemudian menutup penanya untuk selamanya. Kelima belas karyanya begitu memukau dunia cerita silat dan tetap berjaya selama beberapa generasi sampai sekarang. Karya-karyanya telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan budaya populer di Hong Kong selama beberapa dekade terakhir.
Dia telah berpartisipasi dalam pekerjaan penulisan naskah film dengan nama pena Lin Huan sejak tahun 1953. Pada tahun 1955, dia menulis novel wuxia "The Book and The Sword" dengan nama pena Jin Yong, yang kemudian nama pena-nya menjadi terkenal ,sedangkan di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan Chin Yung yang merupakan panggilan dalam bahasa hokkien.
Pada tahun 2009, Jin Yong melakukan revisi terakhir dari novel The Deer and the Cauldron (kaki tiga menjangan), dan kemudian menutup penanya untuk selamanya. Kelima belas karyanya begitu memukau dunia cerita silat dan tetap berjaya selama beberapa generasi sampai sekarang. Karya-karyanya telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan budaya populer di Hong Kong selama beberapa dekade terakhir.
Baca juga: Biodata Jin Yong (chin yung)
Pameran film ini menayangkan karya film Jin Yong yang pertama berjudul Peerless Beauty (1953), film ini dibuat khusus untuk aktris terkenal Xia Meng yang dulu merupakan wanita dambaan Jin Yong, rumornya perasaan cinta Jin Yong tidak diterima dan mereka hanya berakhir menjadi teman.
Selain itu juga ada film opera Bride Hunter (1960) yang disutradarai bersama dengan Hu Xiaofeng. Hanya dua film yang disutradarai dan diproduseri Jin Yong muncul dalam pameran ini, beberapa yang seperti The Nature of Spring (1958) di mana Jin Yong sebagai penulis naskah dan wakil direktur, tidak hadir pada pameran ini.
Selain dua film yang disutradarai dan ditulis oleh Jin Yong, kemudian juga dipamerkan enam buah film yang diadaptasi dari novel wuxia Jin Yong, di antaranya adalah:
- The Legend of the Condor Heroes bagian 1 dan 2 (1958-1959)
- The Legend of the Condor Heroes (1978)
- The Heavenly Sword and Dragon Slaying Sabre (1978)
- The Book and the Sword (1987)
- Swordsman II (1992)
- The Deer and the Cauldron (1992)
Kedelapan film itu akan diputar dari tanggal 11 Maret sampai 19 Maret pada festival film 'Shanghai Paragon Cinemas' (Changning Raffles City) dan 'Shanghai Da Guangming Cinema'.
Pameran Film Jin Yong diadakan tidak hanya untuk mempromosikan budaya populer film-film Hong Kong, tetapi juga untuk mengenang jurnalis dan novelis terkenal yang memberikan kontribusi luar biasa pada budaya dan film populer Hong Kong.
Debut Jin Yong sebagai penulis dan sutradara pada film The Peerless Beauty, menceritakan kisah Ru Ji, seorang gadis pengasingan dari Negara Bagian Zhao (diperankan oleh Xia Meng) selama era Periode Negara-negara Berperang, yang menanggung penghinaan dan harus melayani Raja Wei demi keluarga dan negaranya, dan akhirnya mengorbankan hidupnya untuk kebenaran.
Wuxia Indonesia
Indonesian Youth. Pengagum bela diri Indonesia seperti Pencak Silat. All About Cerita Silat; mulai dari Ulasan Sinopsis Drama China genre Wuxia, Review Film Silat Mandarin, Diskusi Novel cersil, Game, movie, komik Jin Yong, Gu Long, dll.
