Ode To Gallantry bukan cerita tentang si kembar!




Saat membahas cerita silat alias wuxia yang bertema kembar, tidak lepas dari cerita Juedai Shuangjiao (pendekar binal/pertarungan si kembar/legendary siblings/the proud twins/handsome siblings/impeccable twins)-nya milik Gu Long (hokkien: khu lung). 
Setelah membahas itu, orang biasanya langsung berpikir tentang cerita kembar versi Jin Yong, yang kemudian menuju kepada cerita berjudul Ode To Gallantry (indonesia: Medali wasiat).  


Banyak orang yang mengira bahwa Ode To Gallantry itu tentang cerita si kembar, karena kedua tokohnya (tokoh utama dan saudaranya) memiliki wajah yang sangat mirip, ibarat pinang dibelah dua. Padahal aslinya dalam cerita di novel mereka bukanlah kembar. 
Jadi mereka adalah abang-adik dengan muka yang mirip, yang bahkan membuat orang-orang didekat mereka pun kesusahan membedakan mereka. Sepanjang cerita hanya ada 2 orang yang mampu membedakan mereka jika mereka tidak berdiri bersampingan (jika berdiri bersebelahan, baru kelihatan beda, Shi Potian lebih gelap kulitnya)

Pada edisi 2 novel, terdapat 2 clue yang membuktikan hal itu, yang pertama dari cerita saat ibu mereka, Min Rou, bercerita kepada Shi Potian (yang dia sangka adalah Shi Zhongyu)

Min Rou mendatangi Shi Potian, duduk di batu terdekat dan berkata ke Shi Potian "Nak, mendekatlah, saya ingin bicara denganmu"
Shi Potian datang mendekat dan duduk disampingnya.
Min Rou berkata "Nak, tahun itu, kamu barusan genap berumur 1 tahun, seorang penculik wanita datang ingin menyakiti ibumu, ayahmu sedang tidak ada dirumah, ibumu barusan melahirkan adik kecilmu dan tidak memiliki tenaga untuk melawannya. Penculik wanita itu licik jahat, tidak hanya ingin membunuh ibumu, tetapi juga kamu dan adik kecil-mu."
Shi Potian: "Membunuhku?"
dia tertawa biarpun berusaha untuk tidak, dan langsung berkata "saya bingung..., lalu kenapa saya masih hidup?"
Min Rou tidak senyum sama sekali dan lanjut berkata "saya memegangmu dengan tangan kiri saya, dan memegang pedang di tangan kanan, secara putus asa mencoba melawannya, ilmu silatnya sangat bagus. Saat kritis itu, ayahmu pulang rumah. Wanita licik itu melempar 3 senjata rahasia, 2 menyerang ibumu, dan yang ke-3 mengenai bokong kamu." ...

sedangkan clue yang kedua adalah pada awal cerita, saat itu dikatakan seorang anak gelandangan berumur sekitar 12-13 tahun yang adalah Shi Potian. Sedangkan menurut penuturan Min Rou, saat kejadian waktu sekitar Shi Zhongyu kabur dari partai Gunung Salju karena melakukan tindakan cabul, berumur 15 tahun. 

sebenarnya dari 2 clue di edisi 2 itu sendiri terdapat perbedaan informasi , yang satu dikatakan beda sekitar  1 tahun, yang satu lagi beda sekitar 2 tahun. Saya tidak tahu apakah pada edisi 3 (edisi terakhir) novel, perbedaan itu sudah dikoreksi/revisi oleh Jin Yong atau tidak karena saya tidak pernah membaca edisi 3. Tetapi baik beda 1 atau 2 tahun (lebih mudah kita sebut beda 1-2 tahun), itu membuktikan bahwa mereka adalah abang-adik, bukan kembar.
oh iya, saya dengar di edisi 1, yang abang adalah Shi Potian, sedang Shi Zhongyu adalah adik. Jadi pada edisi 2 itu di revisi jadi kebalik, kalau dari segi cerita harusnya memang secara logika gitu lebih benar.


Next Post Previous Post
4 Comments
  • ROCH 2020
    ROCH 2020 1 Maret 2020 pukul 21.11

    bang,rekom karya gu long yang bagus,yang telah diadaptasi menjadi film.

    • Wuxia Indonesia
      Wuxia Indonesia 2 Maret 2020 pukul 11.00

      saya cuma nonton sebagian, dari yang pernah saya nonton :
      - Xin Xiao Shi Yi Lang (2015) , melenceng total dari novel tapi bagus
      - Handsome Siblings 2020 , mirip 90% dgn novel
      - The Last Swordship 2018 , agak belakang melenceng

  • Unknown
    Unknown 16 April 2020 pukul 08.31

    handsome sibling 2020 kungfu nya sedikit.. tapi landscape pemandangan nya terbaik.. cerita nya sesuai novel nya

  • Dee
    Dee 25 Oktober 2021 pukul 16.28

    Mungkin kapan kapan bisa bahas tentang buku pendekar ulat sutra

Add Comment
comment url