Adaptasi Cersil Karya Shiao Yi: Review Drama Lawas "Ma Ming Feng Xiao Xiao" (2006)

Ma Ming Feng Xiao Xiao (mandarin: 马鸣风萧萧) adalah drama Tiongkok bergenre old-school wuxia rilisan tahun 2006, diadaptasi dari novel berjudul sama karya novelis asal Taiwan, Shiao Yi (Xiao Yi). 

Alasan pertama saya nonton karena tiba-tiba muncul di youtube saya, karena penasaran saya nonton langsung, dan kebetulan ada subtitle biarpun kualitas MTL (machine translation / auto-translate sub). Alasan kedua adalah karena biarpun Shiao Yi itu terkenal, Top 5 pengarang cersil Taiwan atau Top 12 pengarang wuxia dunia, saya sama sekali blank soal dia, tidak pernah membaca novelnya, tidak pernah menonton adaptasi dramanya sama sekali. Apakah cersilnya pernah disadur ke Indonesia? karena ketenarannya, saya yakin ada, cuma tidak tahu judul apa di Indonesia, bagi yang tahu, silahkan komen di kolom komentar.

Ma Ming Feng Xiao Xiao tidak ada judul inggris, karena tidak pernah tayang internasional, tapi bisa sebut "Crying in the Wind" atau "Horses Neigh and the Wind Blows" (sekilas mirip judul salah satu karya Jin Yong ya). Total ada 35 episodes.



Alur Cerita


Dari awal-awal cerita, mayoritas seputar kuda sesuai judulnya, jadi bisa dapat gambaran bahwa novel cersil ini sangat berfokus terhadap cerita kuda legendaris yang menjadi perebutan dunia persilatan. Mungkin ini adalah judul cersil yang paling berfokus pada kuda dibanding cersil lainnya yang pernah ada, banyak membahas alur cerita terkait kuda dan lomba pacuan kuda.

Sang tokoh utama bernama Kou Yingjie yang dibesarkan dan hidup di wilayah padang rumput liar bernama padang rumput bunga kuning. Dia memiliki karakter hidup bebas. Karena hidup ditempat begituan, karakternya juga bukan sosok yang cerdik, serta ilmu silatnya pun rendah karena tidak ada guru yang ajarin, belajar otodidak dari kehidupan jalanan di padang rumput.

Cerita dimulai dari Kou Yingjie yang sedang berusaha untuk menangkap seekor kuda terkenal bernama Bunga Daffodil hitam atau Narcissus hitam. Konon, Kuda hitam dengan poni putih ini adalah kuda legendaris milik seorang pendekar terhebat bernama Cheng Hongmei dari sekte Kuda Putih. Setelah meninggalnya Cheng Hongmei, kuda Narcissus hitam menjaga makam selama 100 hari, kemudian menghilang tanpa jejak.

20 tahun kemudian, kuda legendaris ini muncul dan Kou Yingjie, seorang ahli kuda dan pengembala kuda di suatu padang rumput, berhasil melacak keberadaaannya dan berusaha menangkap dan menjinakkannya. Kuda ini bukan sembarang kuda, bisa disebut kuda ajaib, karena sepanjang cerita terkesan sangat hebat bisa menghajar, menangis, menendang, susah ditangkap/dijinakkan, seperti mengerti bahasa manusia, bisa sembunyi, memiliki emosi, dll. Mungkin dalam cerita silat, ini adalah kuda yang paling ajaib.

Biarpun Kou Yingjie yang pertama berhasil melacaknya, tetapi kemudian berhembus dengan cepat di dunia persilatan, dan semua orang dunia persilatan (jianghu) pun mulai berusaha untuk melacak, menangkap, menjinakkan kuda ajaib Narcissus hitam ini. Ini yang menjadi salah satu plot cerita utama, perebutan kuda legendaris Narcissus Hitam.

Kou Yingjie pun tidak mudah menjinakkan kuda ajaib ini, butuh waktu total 3 bulan untuk menjinakkan kuda setelah ratusan kali gagal dan pernah menyerah. Tetapi setelah melewati berbagai masa duka dan pengalaman pahit dengan si kuda, akhirnya sang kuda pun mau menerima Kou Yingjie.

Selama melalui proses perburuan dan penjinakkan kuda ini, Kou Yingjie bertemu dengan pendekar wanita Tie Xiaowei yang kemudian menjadi kisah cintanya, juga bertemu dengan Guo Baiyun yang akan menjadi gurunya kelak dan bersaing dengan berbagai musuh. Mereka semua mempunyai tujuan dan minat sama ingin memiliki kuda ajaib ini. 

Dari situ, Kou Yingjie pun mulai terlibat dengan berbagai konflik dunia persilatan, yang menjadi plot alur cerita utama kedua. 

Tie Haitang adalah tokoh antagonis utama cerita, kepala dari 'Benteng Fenglei', seorang mantan murid sekte Kuda Putih, yang berusaha untuk merebut posisi ketua sekte Kuda Putih dari abang seperguruannya Guo Baiyun, serta ambisius untuk menjadi Wulin mengzhu (ketua dunia persilatan), serta menginginkan ilmu Transformasi Ikan dan Naga, dan tentu saja juga si kuda hitam Narcissus.

Tie Xiaowei adalah anak perempuan dari Tie Haitang, sehingga menjadikan trope cerita mencintai anak perempuan musuh, yang tentu saja membuat berbagai konflik batin dan kerumitan kisah cinta.

Guo Baiyun adalah ketua dari sekte Kuda Putih yang tersohor, dan diakui orang sebagai pemimpin dunia persilatan. Dia berjuluk si 'Unta Tua', memiliki stempel giok unta yang merupakan simbol ketua dunia persilatan, simbol identitas pemimpin dari 12 sekte seni bela diri, stempel giok ini yang ingin direbut Tie Haitang. 

20 tahun lalu, Guo Baiyun dan Tie Xiaowei, dua saudara seperguruan sekte Kuda Putih, pernah bersumpah untuk bertarung di padang rumput bunga kuning karena dendam pribadi dan untuk menentukan siapa yang layak disebut ketua sekte Kuda Putih. Pertarungan ini dimenangkan oleh Guo Baiyun, tetapi Tie Xiaowei yang tidak terima kekalahan kemudian  dengan cara licik menyerang dari belakang menggunakan jarum beracun, yang pada akhirnya menyebabkan kematian Guo Baiyun.

Guo Baiyun, mendekati ajalnya, kemudian menerima Kou Yingjie sebagai murid terakhirnya. Sebelum kejadian itu, Pada awalnya, Guo Baiyun menolak menerima permintaan Kou Yingjie untuk mengangkat dirinya sebagai murid resmi. Tetapi seiring waktu melihat kebaikan hati dan ketulusan Kou Yingjie, serta menjelang ajal, dia terpaksa menerimanya sebagai murid. Kou Yingjie juga merupakan satu-satunya saksi bisu yang melihat kecurangan Tie Xiaowei di padang rumput karena dia ada disana.

Waktunya bersama guru tidak lama karena sudah menjelang ajal, jadi dia hanya belajar sedikit ilmu-ilmu sekte Kuda Putih, tapi salah satunya yang paling penting adalah ilmu Transformasi Ikan dan Naga, yang merupakan ilmu khusus penerus sekte Kuda Putih, hanya boleh ketua satu orang yang mempelajarinya, dan Kou Yingjie menjadi penerus ilmu ini generasi ke-11. Selain menurunkan dan mewariskan ilmu sakti itu, juga meminta Kou Yingjie melakukan beberapa hal, seperti pergi ke gunung sekte kuda putih, mencari anak perempuannya, menikahinya, menjadi ketua sekte, dan memberikan beberapa barang / buku, serta patung giok unta, dan lain-lain.

Menguasai Ilmu Transformasi Ikan dan Naga ini memerlukan Diagram Ikan Koi dan 11 kalimat formula mantra. Tanpa 11 kalimat formula itu, tidak akan mengerti diagram ikan koi. Dan konon kuda hitam Narcissus ada hubungan dengan tingkat lanjut ilmu ini, karena ilmu ini merupakan warisan dari Cheng Hongmei.

Sayang, tugas-tugas yang diminta sang guru tersebut tidaklah mudah, seperti contoh tidak seperti cerita silat lain yang saat tokoh utamanya dapat ilmu pusaka langsung hebat, di sini karena waktu belajarnya masih belum lama dan basicnya Kou Yingjie terlalu rendah, sehingga biarpun sudah mempelajarinya tapi dia masih sangat lemah, bahkan saat di sekte kuda putih, dia sempat diajarin dasar ilmu silat oleh 2 maid (pelayan) wanita.

Kesulitan lain adalah sang guru memiliki dua murid lain (yang berarti abang seperguruannya), keduanya tidak menyukainya karena dianggap saingan untuk merebut posisi ketua sekte kuda putih, serta cemburu sang guru hanya mewariskan ilmu Transformasi Ikan dan Naga ke Kou Yingjie, jadi mereka berusaha menyingkirkan dia. Menurut Guo Baiyun, dua muridnya tidak memiliki bakat sebagus Kou Yingjie.

Guo Cailing, anak perempuan Guo Baiyun, merupakan wanita tercantik dunia persilatan, berjuluk Jade Guanyin (dewi kwan-im giok) oleh dunia persilatan. Dia adalah pendekar wanita yang disegani, dihormati, banyak dikejar-kejar oleh pria karena kecantikannya, yang membuat sifatnya menjadi angkuh dan tegas. Merupakan wanita yang juga terlibat kisah asmara dengan Kou Yingjie, adik seperguruan barunya, yang menyebabkan cerita cinta segitiga.

Selain berbagai konflik di atas, Kematian sang guru, membuat Kou Yingjie berusaha untuk melakukan aksi balas dendam terhadap Benteng Fenglei dan Tie Haitang. Tetapi karena ilmu silatnya yang sangat rendah, sehingga dia harus melatih diri terlebih dahulu.

Kelak diketahui bahwa kuda Narcissus ini sebenarnya adalah keturunan dari kuda milik Cheng Hongmei, berusia sekitar 7-8 tahun. Karena kejadian Cheng Hongmei meninggal adalah 20 tahun lalu, jadi tidak mungkin kuda yang sekarang ini begitu muda.

Tokoh-tokoh Penting

  • Kou Yingjie = tokoh utama cerita, dibesarkan di padang rumput tanpa orang tua kandung. Hidupnya bebas dan ceria. 
  • Tie Xiaowei = anak perempuan dari Tie Haitang. ibunya adalah istri pertama Tie Haitang yang sudah lama meninggal dunia. Berkenalan dengan Kou Yingjie saat sama-sama sedang berusaha menaklukkan kuda Narcissus, yang berlanjut ke kisah asmara. Ilmu andalannya adalah Five element poison palm.
  • Guo Cailing = anak perempuan dari Guo Baiyun, berjuluk Dewi Kwan Im Giok di dunia persilatan, karena kecantikannya, para pria berlomba-lomba untuk mendapatkan hatinya. Berusia 20 tahun. Usianya yang 20 tahun memberikan "clue" (petunjuk) tentang peristiwa rahasia 20 tahun lalu.
  • Guo Baiyun = kepala dari sekte kuda putih yang sangat dihormati dan disegani dunia persilatan sehingga terpilih menjadi wulin mengzhu (ketua dunia persilatan). Guru dari Kou Yingjie, Ayah dari Guo Cailing, abang seperguruan Tie Haitang. Memiliki kisah cinta segitiga rumit dengan Cheng Yushuang dan Tie Haitang. ilmu andalannya selain Fish and Dragon Transformation technique adalah Wuji Sound Wave technique.
  • Tie Haitang = tokoh antagonis utama cerita. Kepala dari Benteng Fenglei dan 宇内十二令. Adik seperguruan dari Guo Baiyun (biarpun secara resmi dia uda dikeluarkan dari sekte kuda putih). Lebih muda 8 tahun dari abang seperguruannya. Ilmu silat utamanya adalah tapak Qian Yuan, dan tapak Divine Wind.
  • Wu Daye = murid pertama Guo Baiyun, menginginkan posisi kepala sekte kuda putih.
  • Sikong Yuan = murid kedua Guo Baiyun. tidak seperti kakak seperguruannya yang keras dan emosional, dia terkesan lebih licik, tipe bersiasat, dan sabar.
  • Xiao Douzi = anak kecil teman Kou Yingjie
  • Ma Tianci = ayah angkat Kou Yingjie
  • Shen Ao Shuang = istri kedua Tie Haitang, yang banyak memegang kendali urusan sekte suaminya, ahli senjata rahasia.
  • master Ying Jiu = anak buah terkuat Tie Haitang
  • Tie Mengneng = anak angkat Tie Haitang, abang Tie Xiaowei. Sempat dijodohkan sang ayah ke Tie Xiaowei, tetapi Tie Xiaowei menolak karena menganggap dia abang. Tie Mengneng sangat memanjakan Tie Xiaowei, yang kemungkinan karena memiliki perasaan lain selain hubungan abang-adik.
  • Cheng Yushuang = biarawati yang berkaitan dengan Guo Baiyun dan Tie Haitang, 20 tahun lalu dikatakan dia bunuh diri lompat ke jurang, dikira sudah meninggal siapa sangka muncul kembali setelah dua puluh tahun. Mengerti ilmu tapak Qian Yuan juga.
  • Zhuo Junming = putra dari orang kaya, yang sangat dihormati oleh kalangan pebisnis. Menjadi sahabat dan saudara angkat dengan Kou Yingjie. Awalnya mengejar cinta Guo Cailing, sebelum akhirnya muncul wanita lain dalam hidupnya.
  • Ergazi = teman Kou Yingjie di padang rumput
  • Zhu Peiyao = suka menyamar dengan berpakaian pria. Latar belakangnya agak rahasia tetapi terkait dengan istana kerajaan. Pergi ke dunia persilatan untuk mencari ayah kandungnya yang tidak pernah dia lihat sama sekali sejak kecil.
  • Zhou Jiang = salah satu pekerja Sekte kuda putih
  • Cui Lian = nona pemilik toko keramik
  • Tuan putri Zhuoma = tuan putri Droma dari barat, dari sekte Pegunungan Salju (snow mountain sect), bersama abangnya pergi ke Qingzhou untuk ikut lomba pacuan kuda. 
  • Ouyang Shan = bawahan master Ying Jiu.
  • Xiaomei dan Xiaoqing = maid (pelayan wanita) yang melayani Guo Cailing
  • 8 Warriors of White Horse Manor (Lei Ming, Cao Kaiwu, dll)
  • 5 Naga Kecil Padang Rumput = suruhan benteng Fenglei untuk merebut kuda Narcissus
  • Zhu Kongyi = salah satu mentor dari Kou Yingjie



Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url