5 Adaptasi TV film Jin Yong paling gagal dan hancur

Fox Volant of the snowy mountain
Cheng Lingsu di Fox Volant of the snowy mountain

Karya-karya novelis wuxia Jin Yong (bahasa hokkien: Chin Yung) sering di adaptasi ke berbagai media, mulai dari film, buku, komik, game, serial drama, anime, dan lainnya.

Boleh dibilang karyanya yang berupa cerita silat yang paling sering diadaptasi. Terutama judul-judul terkenal seperti trilogi Pendekar Rajawali (trilogy condor heroes), Pendekar Hina Kelana (smiling proud wanderer), Pendekar Negeri Tayli (demi gods and semi devils), dll yang setiap beberapa tahun pasti akan di-remake (produksi ulang).


Biarpun kita sudah sangat akrab dengan ceritanya diluar kepala karena sudah diulang berulang kali, tetapi tetap saja kita masih bisa dan mau menikmati versi remakenya.

Sayangnya tidak semua adaptasi drama cerita silat Jin Yong itu berhasil, tidak ada jaminan sukses bagi sang produser yang mengambil tema dan judul itu. Para produser film dan TV berhak untuk mengubah script atau cerita sesuai dengan keinginannya. Tetapi terkadang perubahan itu tidak disukai oleh para penonton.


Beberapa adaptasi TV dan Film cerita silat yang mengambil tema karya Jin Yong paling gagal adalah: 


5. Demi Gods and Semi Devils 2013 

demi gods and semi devils
Demi Gods & Semi Devils 2013 | source: douban


Tidak seperti Demi Gods and Semi Devils 2003 yang diperankan oleh Jimmy Lin dan Liu Yifei yang sukses. Versi tahun 2013 ini dianggap gagal. Bahkan penyiarannya pun cuma sampai setengah jalan terus dihentikan oleh pihak stasiun TV Hunan Satellite tayangannya karena rating dibawah standar dan jumlah penonton terlalu rendah.

Beberapa yang dikomplain oleh penonton mulai dari sang tokoh utama Duan Yu, yang dianggap aktingnya kurang bagus dibanding Jimmy Lin, sang aktor bernama Kim Ki-Bum merupakan orang Korea dari group boyband terkenal Super Junior, mungkin juga karena muka korea sehingga kurang bisa diterima.

Komplain lain yang pernah saya dengar adalah di masalah tokoh Qiao Feng, yang dianggap kurang gagah dibanding yang tahun 2003 oleh aktor Hu Jun. Artis pemeran Wang Yuyan pun dianggap kurang cantik.

Demi Gods and Semi Devils 2020 pun saya lihat kurang sukses jika melihat popularitasnya yang rendah, tetapi dari jumlah komplain dan frekuensi kritik, rasanya tidak seburuk yang versi 2013.

4. Ode To Gallantry 2017 

ode to gallantry
Ode To Gallantry | source: weibo


Judul ini sangat jarang diadaptasi, terakhir sebelum yang tahun 2017 adalah Ode To Gallantry tahun 2002. Komplain yang saya dengar umumnya pada cerita Ode to Gallantry itu sendiri. Secara cerita novel sebenarnya cukup bagus, tetapi rasanya memang agak sulit untuk diadaptasi ke serial drama wuxia dan film wuxia.

Ode To Gallantry 2017 ini di produksi oleh sutradara terkenal Zhang Jizhong, yang langganan karya Jin Yong, tapi tetap saja kurang sukses. Ya budgetnya (anggaran) pun kecil sih, jadi terkesan apa adanya yang penting beres.

Ceritanya agak kurang faktor heboh atau x faktor, sehingga pihak sutradara atau produser agak kesulitan melakukan adaptasi pada ceritanya yang terkesan santai adem dan kurang rumit. Sang tokoh utama, Shi Potian, pun ceritanya seperti kurang tekanan atau beban.

Belum lagi ceritanya yang tidak banyak mengambil tema partai-partai dunia persilatan saling bersaing, menjadi ujian berat untuk produser dalam melakukan perombakan cerita versi sendiri.

Rasanya judul ini masih punya harapan untuk menjadi bagus mengingat versi novelnya sangat menarik dibaca, cuma rasanya tidak ada produser TV baru yang berani melakukannya lagi karena telah beberapa kali gagal (tahun 2002, 2017), sehingga terlalu beresiko mengadaptasi dan mengadopsi cerita ini.

3. The Deer and The Cauldron 2020

the deer and the cauldron
the deer and the cauldron | source: youtube


Kaki Tiga Menjangan merupakan sebuah cerita karya Jin Yong yang umumnya sangat disukai oleh kaum adam (pria). Bagaimana tidak, sang tokoh utama berakhir dengan menikahi tujuh wanita cantik.

Sebenarnya bukan hanya karena hal itu yang membuat cerita The Deer and the Cauldron diminati, tetapi memang ceritanya yang menarik, agak anti-pahlawan dimana sang tokoh utama tidak suka belajar ilmu silat padahal memiliki berbagai kesempatan, dan juga mata duitan dan mata keranjang, serta sifat kependekarannya yang rendah. Wei Xiaobao lebih memilih menyelesaikan masalah dengan mulut manis dan otak liciknya.

bagian The Deer and the Cauldron 2020 ini yang paling banyak dikomplain adalah aktor yang memerankan tokoh utama. Pertama Penonton komplain dari aktingnya yang terkesan over-acting (berlebihan), sehingga aksi komedinya terkesan garing, aneh dan tidak lucu.

Kemudian muka aktor yang dianggap terlalu tua dan jelek. Ada yang mengejeknya dengan kata kasar mengatakan wajahnya mirip "monyet". Netizen kejam beraksi, rating pun rendah.

Sebenarnya soal jelek sih lebih cocok dengan novel ya, tetapi namanya juga pemirsa, apalagi pemirsa jaman sekarang, mereka lebih tertarik untuk melihat tokoh yang cantik cantik, ganteng, menarik dilihat wajahnya, serba sempurna. Seperti the deer and the cauldron 2008 yang diperankan oleh Huang Xiaoming.

2. the Return Of the Condor Heroes 2014

xiao long nv
xiao long ni
the Return of the Condor Heroes | source: lollipop


The Return of the Condor Heroes atau Kembalinya Pendekar Pemanah Rajawali 2014 ini paling banyak menerima komplain dibagian bibi Lung (xiao long nu). Sang aktris dianggap terlalu chubby (pipinya) dan kurang cantik untuk memerankan bibi Lung yang dikenal secantik dewi.

Kemudian aktingnya yang terlalu ceria, kenak-kanakan, dan aktif, tidak cocok dengan karakteristik Xiao Long Nv yang pendiam dan dingin. Orang-orang jadi membandingkannya dengan versi Liu Yifei dan Idy Chan.

Belum lagi make-up kosmetik dan busana kostum yang terkesan aneh, terutama gaya rambutnya yang dianggap terlalu aneh dan tidak benar.

Sang aktris, Michelle Chen, dikatakan menjadi stress berat setelah dibully habis-habisan oleh Netizen dan menjadi trending topik selama waktu yang lama, terkadang dia diejek sebagai Xiao Long Bao (sejenis nama bakpao). Dia mengaku sempat berpikir untuk bunuh diri karena tidak tahan dibully. 

Dia kemudian menikah dengan Chen Xiao, aktor yang memerankan Yo ko (yang guo) alias pasangan mainnya dalam film the Return of the Condor Heroes 2014, mungkin saat depresi sang aktor sering mengademkannya, yang kemudian muncul cinta bersemi. Ya not bad lah, akhirnya jadian di dunia nyata dan menjadi pasangan seumur hidup beneren.

1. Smiling Proud Wanderer 2018

smiling proud wanderer
Smiling Proud Wanderer | source: Douban


Peringkat pertama adaptasi Jin Yong yang paling hancur adalah Smiling Proud Wanderer tahun 2018. Sanking hancurnya, hampir semua bagian itu dikomplain tanpa terkecuali. 

Mulai dari cerita yang menyeleweng atau melenceng terlalu jauh dibanding novelnya, perubahan cerita oleh produser yang sangat jelek hasilnya, akting para aktor aktrisnya yang kurang dan tidak cocok (miscast / salah pilih pemeran), adegan gaya bertarung yang amatir, dan berbagai hal lainnya.

Wajah Tokoh utamanya yang beperan sebagai Linghu Chong terkesan terlalu muda seperti anak-anak ABG (biarpun usianya memang sudah besar).

Pada situs Douban (semacam imdb versi tiongkok), Smiling Proud Wanderer 2018 mendapat rating 2.5, suatu nilai yang boleh dibilang terendah yang pernah saya lihat sampai sekarang ini. Tidak ada drama cerita silat lain yang sehancur ini. Tidak tahu apa yang ada dibenak sang produser sampai memproduksi kualitas rendah seperti ini. 

Biarpun versi Smiling Proud Wanderer tahun 2014 (yang menggunakan judul Swordsman 2014) yang diperankan Wallace Huo juga banyak menerima kritik (seperti membuat Dongfang Bubai menjadi wanita tulen), tapi tidak sampai tahap sehancur versi tahun 2018.

---



Demikian lima Adaptasi serial TV cerita silat (wuxia) Jin Yong yang dianggap paling gagal total. Semoga kedepannya para produser akan lebih berhati-hati dalam mengarap adaptasi karya Jin Yong. 

Jangan sampai sebuah maha karya dengan cerita silat yang bagus, dibuat menjadi hancur oleh penulis naskah, produser, dan sutradara. Apalagi jaman sekarang genre Wuxia sudah semakin menurun trendingnya, sudah digantikan oleh drama dan film bergenre Xianxia dan Xuanhuan yang lebih banyak fantasy-nya.

Terakhir semoga para produser lebih berani untuk mengambil cerita Jin Yong dari judul yang kurang dikenal.

Jadi, manakah adaptasi drama dan film wuxia yang diambil dari novel Jin Yong menurut kalian yang paling jelek atau hancur kualitasnya?


---
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url